LOGO lingsar
Beranda > Artikel > Hikmah Jumat : Sejarah Dan Keutamaan Hari Jumat Dalam Mencari Rezeki
Artikel

Hikmah Jumat : Sejarah dan Keutamaan Hari Jumat dalam Mencari Rezeki

Posting oleh lingsarlobar - 12 Agu 2022 - Dilihat 247 kali

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa ketika azan Jumat berkumandang, maka dilarang jual beli, dan saat itu diperintahkan untuk berkumpul melaksanakan salat Jumat.

Maka setelah selesai salat Jumat, mereka diperbolehkan untuk menyebar ke muka bumi untuk mencari karunia Allah.

'Arak bin Malik radhiyallahu 'anhu, jika selesai salat Jumat, ia berhenti pada pintu masjid, lantas ia berdoa,َ

"Ya Allah, aku telah memenuhi panggilan-Mu, aku telah melaksanakan salat wajib untuk-Mu, aku telah menyebar ke muka bumi sebagaimana perintah dari-Mu, berilah aku rezeki dari karunia-Mu, Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (HR. Ibnu Abi Hatim)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata bahwa yang dimaksud adalah jika kalian telah selesai salat Jumat carilah rezeki dan berdaganglah.

Namun karena berdagang itu kemungkinan besar membuat seseorang lalai dari zikir, maka Allah ingatkan untuk banyak berzikir yaitu "banyaklah berzikir kepada Allah".

Berzikirlah ketika berdiri, saat duduk, saat berbaring supaya kalian menjadi orang-orang yang beruntung.

Karena ingatlah bahwa banyak berzikir kepada Allah sebab datangnya keberuntungan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hlm. 863).

Syaikh As-Sa’di juga menyatakan di kitab yang lain, "Berzikirlah di saat kalian berdiri, di saat kalian duduk, di setiap aktivitas dan keadaan kalian.

Karena zikir kepada Allah adalah jalan keberuntungan. Zikir akan membuat seseorang menggapai keberuntungan dan selamat dari bahaya.

Bentuk dzikir bisa dengan bermuamalah yang baik kepada sesama. Karena segala perbuatan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah termasuk zikir.

Setiap perbuatan di mana seseorang mengharap pahala dari Allah termasuk zikir.

"Jika seseorang berlaku baik dalam muamalah, tidak berbuat curang, dan muamalah (jual beli) yang dilakukan untuk meraih rida Allah karena seperti itu Allah sukai dan Allah melarang transaksi yang haram yang mengundang bahaya, juga ia memberikan kemudahan dalam transaksi, maka itu termasuk ihsan dan suatu yang utama. Itu semua termasuk zikir kepada Allah." (Taisir Al-Lathif Al-Mannan, hlm. 140).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baiknya hari yang padanya terbit matahari adalah hari Jumat. Pada hari itulah saat diciptakannya Adam, dimasukkannya ia ke surga, dan dikeluarkannya dari surga." (HR. Muslim, no. 854)

1. Hadis ini menunjukkan keutamaan hari Jumat.

2. Hari Jumat adalah hari yang agung, terjadi peristiwa-peristiwa besar, di antaranya diciptakannya Adam, dimasukkanya Adam ke surga, dan dikeluarkannya Adam dari surga.

3. Hendaklah setiap hamba menghias diri pada hari Jumat dengan amalan saleh untuk mendapatkan rahmat Allah, terhindar dari musihah, mendapatkan keberuntungan, karena ingatlah bahwa hari kiamat tidaklah terjadi melainkan pada hari Jumat.

Dari Aus bin 'Aus radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua dilakukan." (HR. Abu Daud, no. 1047; An-Nasai, no. 1374; Ibnu Majah, no. 1085 dan Ahmad, 4:8. Hadits ini sahih kata Syaikh Al-Albani)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jumat itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jumat." (HR. Muslim, no. 854).**

 

Sumber : https://bekasi.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-121579071/hikmah-jumat-sejarah-dan-keutamaan-hari-jumat-dalam-mencari-rezeki?