LOGO lingsar
Beranda > Berita > Antisipasi Stunting, Camat Lingsar Gelar Lokakarya Mini Percepatan Penurun…
Berita Utama

Antisipasi Stunting, Camat Lingsar Gelar Lokakarya Mini Percepatan Penurunan Stunting

Posting oleh lingsarlobar - 15 Agu 2022 - Dilihat 89 kali

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di 1000 hari pertama kehidupan anak, serta kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Guna mengantisipasi terjadinya stunting, Camat Lingsar menggelar lokakarya mini dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Lingsar di Aula Kantor Camat Lingsar, Senin (15/8/2022).

Kegiatan tersebut diikuti Kanit Provost Polsek Lingsar, Danposramil  Lingsar Pelda Budi Sujarwo, Camat Lingsar Marzuqi, S.A.P, Sekretaris  Dinas P2KBP3A Kabupaten Lombok Barat, Kepala Puskesmas Lingsar, Kepala Puskesmas Sigerongan, Kepala UPT P2KBP3A Kecamatan Lingsar, PKH dan Kader.

Camat Lingsar Marzuqi, S.A.P. mengatakan walaupun angka stunting di Kecamatan Lingsar rendah, namun harus bisa ditekan hingga mencapai nilai nol berdasarkan data yang diperoleh di 2 Puskesmas yang ada ada di Kecamatan Lingsar status Stunting untuk seluruh desa di Kecamatan Lingsar sudah berwarna hijau. Namun walaupun desa sudah hijau jangan membuat kita jumawa dimana dari 29 indikator tersebut masih ada beberapa desa yang berstatus kuning bahkan merah, mari kita rapatkan barisan menuju kecamatan Lingsar bebaskan stunting, ujarnya.

Sekretaris Dinas P2KBP3A Kabupaten Lombok Barat Erni Surayana menambahkan, kegiatan lokakarya mini ini diselenggarakan untuk lebih memfokuskan pada kegiatan pencegahan stunting diwilayah Kecamatan Lingsar.

Lebih lanjut dijelaskannya, Bangga Kencana merupakan salah satu program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang terfokus untuk mewujudkan Keluarga berkualitas dalam lingkungan yang sehat.

“Serta menjadikan sebagai entry point dalam intervensi yang dilakukan BKKBN dan perangkat daerah untuk pengelolaan program KB di daerah sebagai bentuk dalam menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk yang ada,” imbuhnya.

Dimana, hal tersebut tidak hanya terfokus pada masalah kependudukan dan KB, namun juga pembangunan keluarga dimulai dari rencana berkeluarga yang baik dengan beberapa program lainnya, seperti Bina Keluarga Balita (BKB) untuk menurunkan angka stunting, program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) yang meliputi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), keterampilan hidup (life skill) dan pendidikan. 


Silahkan beri komentar

Email tidak akan di publikasi. Field yang harus diisi ditandai dengan tanda *